RSS

-- It's happening now --

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

-- Pernah Ada Satu Masa --

Pernah ada satu masa,
ketika seulas senyum adalah permulaan dari sebuah kisah,
Dan sejak saat itu hari-hariku takkan pernah sama..


Pernah ada satu masa,
saat wangi angin adalah aroma tubuh orang itu,
Aroma yang kurindui dalam setiap detik yang berdetak dalam hidupku..


Pernah ada satu masa,
dimana satu kecupannya adalah energi untuk menggerakkan waktuku,
dan aku tau rasa lembut hangat kecupan itu hanya miliknya,
Dia yang aku cintai..


Pernah ada satu masa,
yang aku tau akan kekal selamanya dihatiku,
Itu adalah saat dimana aku merinduimu, Cintaku..


         21/02/2012
-- Di tengah deru Hujan, merindumu -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

-- Because Face Cannot Lie --

Because face cannot lie,
I can see through your eyes,
Thousand words written on your gaze..


Because face cannot lie,
I can see on your smile,
Sincerity spreads more than a mile..


Because face cannot lie,
I can feel through your kiss,
Gently touch my cheeks,
Create every miss..


Because face cannot lie,
I can see the truth on your expression,
Though it will cause destruction,
Breaks my emotion,
Spread the confusion,
But it will bring me to the solution..


Because face cannot lie,
Even if I die,
I'll never say goodbye,
Because you're my sky..


--For you in rainy weather, my precious one :) --

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

-- Saat-saat Seperti Inilah --

  • Saat kudengar lagu dengan lirik 'Kau cantik hari ini, DAN aku suka'
  • Saat goreng sosis dan kentang sendirian.. 
  • Saat liat komik H2, cross game, dan Touch dan semua karya Adachi Mitsuru dimanapun itu..
  • Saat denger orang ngomongin MU, Chelsean dan Liverpool..
  • Saat ngomongin tentang UNO dan Gak ada temen yang tau UNO itu apa..
  • Saat pulang ke Bandung dan lewatin stasiun Kircon..
  • Saat denger suara kereta dimanapun aku berada..
  • Saat makan Baso di kampus dan selalu ngbandingin rasanya sama Baso Padalarang..
  • Saat Nonton Final Destination 4..
  • Saat liat Susu Ultra, Cappucini Coffee Cream, Lolipop Milkita, Beng2, ChupaChups, Lays, Chitato Sapi Panggang, Choki2, dan Nyam2 di giant..
  • Saat dengerin pengamen nyanyi 'Hingga Akhir Waktu' nya Nine Ball..
  • Saat beli beng2 di Business Centrenya Kampus..
  • Saat denger orang ngejek Suju..
  • Saat nonton dvd film tentang sekolah sendirian di kosan..
  • Saat ktawa bareng temen2 di kampus..
  • Saat mojok di perpus sambil ngeliat langit diluar sambil merenung..
  • Saat pinjem komik Conan..
  • Saat muterin Lagu2 Jason Miraz dan Bad Day..
  • Saat liat anak sekolah yang pake seragam SMA..
  • Saat search quotes tentang 'persahabatan'..
  • Saat lagi sedih dan ngebutuhin orang buat bikin ketawa..
Ya, pada saat seperti inilah aku benar2 mengingat kalian "Mesmerized at The Train (m@tt)".. Kalian adalah kepingan berharga dalam kristal memoriku,, Kalian adaah sahabat yang gak akan lapuk oleh waktu..

MISS U Always ~ :')



26/04/2010
--semua tentang kita~Peterpan--

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

--Tentang Kesendirian--

Rasanya akhir2 ini aku lebih banyak sendirian ya,, :) skarang pun aku juga sendirian.. padahal dulu aku benci sekali sendirian. Kamu tahu kenapa? itu seperti mati gaya ! hahaha .. ada beberapa alasan kenapa aku benci sendirian, diantaranya:

  • Saat sendirian aku cenderung 'mellow' lembek seperti mashmallow, :P soalnya aku ini tipe yang sering kepikiran banyak hal, jadi ketika sendirian secara otomatis pikiranku mengambil alih kendali .. hahaha
  • Dulu aku percaya kalo jalan sendirian menunjukan kamu gak punya teman.. aku amat gak suka kalo dibilang gak punya teman.. aku amat gak suka dibilang orang kesepian..hahaha
  • Rasanya hampa.. berhubung aku ini selalu kemana2 bersama at least seseorang, makanya hampa ajah gak ada temen bicara.. :P
  • mati gaya. apalagi kalau jalan2 ditengah keramaian, aku jadi merasa ada yang salah dengan diriku.. :P
Maka dari itu, dulu aku sangat benci sendirian. kalau emang mendesak banget harus sendirian, aku biasanya melamun sepanjang jalan. bukan melamun yang nggak2 lho!! aku punya satu tokoh ciptaanku, yaah seperti tokoh imajinasi gitu. ya aku seneng ajah melamunkan kisahnya, misalnya kelanjutan romantismenya, persahabatannya dengan tokoh imajinasi lain ato pun konflik hidupnya. dan percaya ato tidak, tokoh itu sangat superior. pokonya dia keren!! mungkin aku ini sedikit aneh ya.. hahaha



Tapi seperti yang aku bilang, akhir2 ini perspectiveku banyak berubah. Mungkin aku sudah mulai menikmati kesendirian. Aku kan sering sekali kemana2 sendirian sekarang. Pulang sendiri, di kamar sendiri, belanja sendiri, jalan2 sendiri.. lhoaku jadi merasa autis .. haha .. gak juga siih .. dengan sendiri kadang kamu bisa melihat banyak hal yang gak keliatan kalo kamu bareng seseorang. Contoh yaa: dulu aku sering berangkat sekolah sendirian melewati perumahan TNI Pindad, kau tau? entah kenapa aku bahagia dengan hanya melihat suami yang mau bekerja bersenda gurau dulu dengan istri dan anak2nya, ataupuncuma anak2 yang berlarian sementara ibunya menjemur bajuu. terkadang hal itu sangat biasa dimata banyak orang. hanya, ketika sendirian aku jadi lebih memahami sekelilingku, entah kenapa ada kebahagiaan2 kecil tersembunyi disana. aah~ aku benar2 sensitive yaa.. 


Eniwei, sebenarnya aku masih belajar untuk menerima kesendirian. Kau tau? manusia gak kan pernah berhenti belajar sampai ke liang lahat .. hehe bahkan aku yakin di liang lahat pun mereka masih belajar -- belajar adaptasi dengan dunia baru. hehehe -- 


Akhirnya ini jadi refleksi sederhana juga yaa.. smoga semakin banyak kebahagiaan yg aku temukaan.. walau aku sendirian :) Happy Alone-Moment everyone!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Amazing Culinary Journey with KCHE girls ~

Hollaa~~ it's been a long time not telling my colorful stories!! today I woke up sooo late because I searched for a muslimah mushaf that I really want to buy since long time a go .. hehe it's quite surprising when my lovely and cute brother 'Upil' woke me up and gave me a plate of Cilor Abah (My most Favourite Cilor ever!!) wooaah !! I'm so happy!! :D Believe me, you'll not find this kind of taste from other cilor (cilok telur) hohoho




Then, I remembered that today I will have a reunion with my beloved best friend KCHE krews. and as usual, we  choose the meeting point in Than's house . The members who came today were iian, dciws, friiska, me, atuun, renny and of course the owner of the house, Intan. hehe
Here are the chronology of our agenda today:


  • Unclear conversation about what happened on each member.
  • K-POP Lovers transaction.. hehehe 
  • Cooking. Today's menu was La Fonte Fettucini with barbeque sauce.. it's quite delicious and they separated my portion because they know that I don't like to put any onion (bombay onion) on my fettucini. hehe (they know me so well :P) we cooked it together, and my job was to wash the dishes and take the documentation with my beloved CamD (Gin-chan). :D
  • Hanging out! since most of us love korean, we chose to eat in one Korean Cafe near Setiabudi street, it's quite far but it's okay :D 
There're many amazing things happened while we trying to go to Korean Cafe. On the way to Korean cafe, rain fell and its quite big.. The driver of our ancot (public transportation in Bandung --> angkot) also took an unusual route so we had to walk quite far to reach the place but we decided to ride another ancot. We passed the place so we had to walk. it's not far but its so challenging because on the side walk of the road, the water were overwhelming and it caused flood.. we had to step carefully so our foot will not getting wet & dirt because of the 'Nescafe Classic' on the road (we usually called those dirty water with the term nescafe classic because of the similar color of both kind of water. hehe) we felt like having a journey as Ninja Hatori "Mendaki gunung , lewati selokan" hehehe :D

Finally we arrived in the cafe with a lil' bit dirty and wet .. hehe but we still look gorgeous! wkwk :D 
We entered the cafe and ordered the food. We ordered: tokpokki, kimbab, ramyun and pat bing soo. We also took some pictures here with many alayer poses !! haha
unfortunately, Than didn't like korean food, 'it tasted very weird', she said 'it's better if I buy Cheese Martabak!'. However, the rest of the member were okay and they like the food.

We went home safely and happily ever after. hehe . I hope this kind of reunion will be held often. :D it's really wonderful to spend my day with all of you guys!! Saranghaee ~~ (>o<)v 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'Sroot Sroot' langganan awal liburan

Huwooooo.. (sroot, sroot) arrgh I got flu, its little bit annoying.. :P I don't know why but every holiday in Bandung I'm always getting flu, maybe because of the temperature that slightly different with Jakarta..
Talking about flu, actually the most important factor that cause me to get this kind of disease is dust! I have dust-allergic~~ (=__=") it makes me suffer a lot when I have to clean my house.
 its because the location of my house are on the side walk of a quite big street. So there are many vehicles and you know it caused pollution everywhere.. (it's quite 'unclear' talk--> haha)
Eniwei.. I just can't wait for tomorrow, I'll go to my best friend's house, hope there'll be something good happens tomorrow~ Ganbatte minna!! Have a wonderful holidaay~~ Bismillahirrohmanirrohiimm... \(^_^)/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Say 'NO' to.....


1. Kegombalan --> I don't know why I don't really like to be over praised by other people. Because sometimes I'm afraid that its not the truth or they might said that but they didn't really mean it.. However, if its still in appropriate level, I can accept it.. :)

2. Lies --> Its hard to become a honest person but I really appreciate someone who are always tell the truth. Its mean super something for me. :)

3. Broke the promise --> its difficult for me to accept someone who breaks his/her promise to me, even though its only a small thing. Its better if they never promise me anything rather than promise me something then they broke it. Keeping promises is the hardest thing in my life, therefore I try not too often to give promise to other people. :)

4. I'll think about it later .. hahaha .. actually there are so many things in my head but suddenly I confuse how to express it in my writing :D yuph ! let's live this life normally and happily ~~ Ganbatte minna!! :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Movie: Taiyou no Uta (a Song to the Sun) The Movie

It's been a long long time ago I didn't see my dvd collections. Then I found this movie, the most memorable one! I really LOVE this movie because it's a simple love story that shows a honest and pure feeling of a girl who cannot live under the Sun~ >o< Moreover, it's the first time for me to start being a big fans of YUI , a singer who become the main character of the movie. :D The movie is highly recommended for those who love a simple but meaningful story :) 


 Here is the synopsis:

 A girl who can only live at night and a high school student who loves to surf as the sun rises...The two had nothing in common...Kaoru Amane, 16 years old, did not attend school but instead sang herself away every night after dark at a square in front of a train station with a guitar in her hands. She led a lifestyle opposite the norm, sleeping during the day and active at night. Kaoru was suffering from xeroderma pigmentosum (XP), an illness, which also might be described as the allergy to the sun, and was not allowed to be exposed to sunlight. The only motivation in her life was singing, which also was the only connection to the outside world. One day, an incident drastically changes her life...Kaoru returns home at 4:00 am, before sunrise. Outside her room window, she spots a high school student standing with a surf board in his hands. It becomes her routine to watch him and his friends come and go to the ocean every morning, before going to sleep.


Source:
http://www.dramacrazy.net/japanese-movie/taiyou-no-utamovie/


Hope you'll also love the movie as I am~ Happy watching!! :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Totally Angry Inside!!

I cannot imagine how far I should control my emotion! huft.. can you just try to accept what other people think about you? rather than just angry without thinking that what they said might be true. Eeerrgh!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Target!!!

I really LOVE ear cat jacket~ since I've already bought ear cat sweater.. hehe .. I wanna have this one so badly~~~ from now, I'll save my money!! ayee~~ \(^o^)/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Movie: Nobuta wo Produce~

Really miss this movie, the truly friendship and school life ever~ it's the most memorable film, still in my first rank of Movie list.. highly recommended to watch it!! :D

Here is the synopsis~ :


Kiritani Shuji is the popular guy who gets along with everyone, from the jerks to the nerds to the just plain weird. The one person Shuji cannot stand is Kusano Akira. To Shuji, Akira is just plain annoying. He laughs, talks and acts funny. Things heat up when a new student comes to school. Her name is Kotani Nobuko, a girl who has no self confidence at all and is content at being made fun of and bullied in school. Shuji and Akira come to an accord that in order to make use of their "youth" they will "produce" Nobuko as the next popular girl. One of the conditions, however, is that nobody should find out that they are working together as a team to make this concept possible. Unveiled here is the story of true friendship between three unlikely candidates who would not have been friends if not given the special circumstances. 


Source
(http://www.dramacrazy.net/japanese-drama/nobuta-wo-produce/)


Wanna know more?? Just watch the movie ~ :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hungry~

Hungry~~~ Let's eat something!! #Osaka is My Character~ Hoho

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Boredom part 2..

It's seems very interesting.. hohoho .. hope I can have this kind of chair~~ :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Boredom..


Bored.. Wanna go outside~~ Let's have a window shopping~~ :O

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah Aku dan Dia~ Sosok yang Selalu Ada di Pojokan Rumah

Tepat pukul 04.30 dini hari Mama selalu sigap membangunkanku untuk makan sahur. Tetapi entah kenapa rasanya hari ini malas sekali, bahkan untuk sekedar membuka kelopak mata pun enggan. Sekalipun suara Mama sudah seperti alarm yang membahana di rumah imutku ini, namun tubuhku seakan tak bergeming. Mama masih tidak menyerah, berbagai cara beliau lakukan dari mulai cuma manggil-manggil sampai manggil-manggil plus ancaman beliau gaungkan padaku. Karena tidak ingin membuat tekanan darah Mama makin naik, akhirnya aku paksakan untuk bangun. Sebenarnya, aku adalah tipe yang tidak selera makan di dini hari, tapi demi melaksanakan ibadah dan membuat hati Mama tenang, pasti akan kukerjakan.

Sehabis sahur, masih ada sedikit waktu kosong sampai adzan shubuh berkumandang. Aku sempatkan diri untuk membuat sebuah bunga dari kain flanel yang rencananya akan kuberikan pada sahabat yang akan kukunjungi hari ini. Setelah merampungkan hasil karya sederhana itu, cepat-cepat aku beranjak menuju mushola imut yang terletak di belakang rumah. Dingin menerpa pipiku, udara shubuh di Bandung memang selalu membuat badan menggigil segar. Setelah menunaikan ibadah wajib, aku sedikit terdiam sejenak karena tiba-tiba kudengar suara seseorang mencuci piring di samping musholla. Bunyi yang tidak asing dan sudah setahun lebih  hilang dari rumah ini. Aku kembali teringat kalau rumah yang dulunya ditempati Ibu sekarang sudah ada yang mengontraknya. Dengan masih terbalut kain mukena putih, perlahan aku mengintip. 'Siapa ya yang nyuci pagi-pagi gini?', tanyaku dalam hati. Betapa terkejutnya aku ketika mendapati Kakek yang usianya sudah senja sedang tekun mencuci piring di tempat itu. Ya, tempat yang sama yang dulu sering dipakai sosok yang selama ini selalu kurindukan. Aku kembali ingat kalau Ibu-ibu baru yang mengontrak itu tinggal bersama ayahnya. Sejenak aku menarik nafas karena memori yang selama ini kukubur kembali menyeruak. Ya, hari itu.. Hari yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku.

27 Februari 2010
Hatiku masih merasa takut karena kejadian yang baru saja aku alami. Betapa tidak, tasku baru saja disobek oleh dua orang pencopet di sebuah kereta umum. Alhasil handphone yang baru saja kumiliki selama satu bulan raib. Panik? jangan ditanya, namun aku masih tetap bersyukur pada Yang Maha Kuasa karena nyawaku masih selamat. Masalahnya, HP itu adalah pemberian Papa, aku tidak tau dengan cara apa aku memberitahu beliau. Aku sangat merasa bersalah.

Sesampainya di kosan, aku mencoba untuk meng-sms Mama menggunakan HP teman sekamarku, siapa tau Mama bisa membantu menjelaskan pada Papa. Tak lama waktu berselang, tiba-tiba di layar HP temanku itu tertera nomor Papa. Papa menelpon, takut sekali rasanya mengangkat telpon itu. Namun, bagaimanapun aku harus berani untuk bertanggung jawab atas benda yang aku miliki. Diluar dugaan, Papa menelpon bukan untuk memarahi karena HP hilang, tapi untuk menyampaikan sebuah berita. Berita yang dengan mendengarnya saja sudah membuat jantungku berhenti sedetik. "Teteh, yang sabar ya.. Innalillahi.. Ibu sudah meninggal tadi pagi jam delapan..", ucap Papa pelan. 'Deg! deg..' jantungku terus berdegup semakin cepat, lemas terasa disekujur tubuhku. Tak ayal lagi air mata dengan cepat membanjiri wajahku yang sudah tak tahu bagaimana rupanya. Karena kaget melihatku yang tiba-tiba menangis, Shopia, teman sekamarku segera memeluk dan menenangkanku. Aku tidak sanggup berkata-kata ataupun memikirkan apa-apa lagi, yang ada dipikiranku hanya satu sosok itu saja.

Ini adalah perjalanan pulang pertama ke Bandung dimana perasaanku sudah tak tentu rasanya. Satu yang kuinginkan adalah aku cepat sampai ke rumah. "Ya, Allah ijinkankanlah aku melihat satu sosok itu lagi, sekali saja.." doaku sepanjang perjalanan.

Tubuhku seakan membatu melihat bendera kuning itu tertancap di depan rumahku. Dengan pelan aku melangkah mendekati rumah ber cat krem yang tidak asing itu. Banyak orang berkumpul sedang mendo'akan almarhum Ibu. Melihatku yang terpaku di depan pintu, Papa segera membimbingku masuk dan mendudukkanku di rumah belakang, rumah Ibu. Perih, sakit, sesak.. aku tak bisa lagi membendung air mata yang sudah menggenang sedari di bus tadi. Papa meninggalkanku sendiri untuk memberikanku waktu untuk tenang. 'Kenapa Bu? Kenapa harus pergi disaat aku belum mengucapkan sepatah katapun terima kasih untukmu? aku bahkan belum pernah sekalipun meminta maaf atas semua kesaahan yang aku perbuat.. Aku bahkan tidak sempat bertemu denganmu dulu karna engkau telah dikebumikan.. Ibu.. Ibu..' pertanyaan itu terus menghantuiku selama beberapa hari.

Aku tinggal di Bandung selama seminggu untuk membantu Mama menyiapkan banyak hal setelah kepergian Ibu, juga untuk mengabari seluruh keluarga kami. Setiap hari, banyak orang berdatangan untuk melayat. Aku memaksakan diri untuk selalu tersenyum di hadapan mereka, padahal sesak ini sudah memenuhi rongga dadaku. Aku masih ingat, aku tidak menangis sama sekali ketika nenekku meninggal. tetapi, aku selalu menangis setiap terkenang pada dirimu,Bu. Kenapa ya? Kenapa sebegini sedihnya ditinggalkan oleh orang yang bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali denganku. Aku masih tidak bisa menghentikan memori otakku yang terus-menerus memutar kenangan diantara kita.

"Ibu.." begitu aku memanggil sosok paruh baya yang selama ini mengisi 18 tahun kehidupanku. Beliau adalah orang yang selama ini kusangka nenek kandungku sampai kuketahui kebenarannya, bahwa beliau adalah istri kedua dari kakekku. Namun itu bukanlah penghalang yang bisa menghancurkan rasa sayangku padamu. Ibu mengasuhku semenjak aku bayi karena Mama sibuk mencari nafkah selama Papa menganggur. Makanya, dibandingkan dengan Mama, dulu aku jauh lebih dekat dengan Ibu karena sang waktu membuat kita selalu bersama. Ibu dari dulu selalu sabar menghadapi aku yang kata Mama "goreng adat (sifatnya jelek)", maklum anak pertama biasanya memang manja dan egois (karena pada waktu itu aku belum punya adik, jadi semua kasih sayang tumplek padaku). Banyak orang yang bilang aku cucu kesayangan Ibu, kemana-mana selalu dibawa-bawa. Aku yang masih bocah polos tidak tau apa-apa pada saat itu senang-senang saja diajak jalan-jalan.

Ibu, sosok paling tegar yang pernah aku kenal. Beliau ditinggalkan ayah dan ibunya ketika berumur dua tahun, pada saat itu masih zaman perang kemerdekaan. Dulu, anak gadis harus sudah dinikahkan di umur belasan tahun, makanya ketika beliau berumur 12 tahun, beliau sudah menikah dengan Pak Suwaji, lelaki yang berumur 20 tahun lebih tua daripada Ibu. Kata Ibu, Pak Suwaji itu orangnya baik sekali, selalu mengepangkan rambutnya di pagi hari dan sangat menyayangi Ibu. Namun, ketika Ibu beranjak dewasa, Pak Suwaji meninggal karena sakit. Makanya, sebelum meninggal, Pak Suwaji berpesan pada kakekku untuk menjaga Ibu, menggantikan dirinya. Semenjak itu, Ibu tinggal bersama kakekku. Tinggal bersama Kakek, yang biasa aku panggil Mbah, bukanlah hal yang mudah. Mbah adalah seseorang yang keras sekali, perangainya mungkin tidak bisa dibilang baik. Aku saja sering sekali marah pada Mbah. Namun, Ibu selalu sabar melayani Mbah. Aku tidak tau apakah ada cinta diantara mereka karena seringkali aku bertanya pada Ibu ''Ko Ibu tahan sih hidup sama Mbah?'', Ibu tersenyum dan berkata ''Ini jalan yang diberikan Allah, Neng.. yang harus Ibu lakukan hanya menjalaninya dengan ikhlas.. Ibu anggap ini sebagai ibadah..''. Aku langsung terdiam mendengar jawaban Ibu, 'Ya Allah betapa besar hati Ibu menerima takdirMu, semoga Engkau selalu memberikan yang terbaik untuk Ibu' doaku dalam hati. Padahal sebenarnya Ibu dimusuhi oleh semua anak-anak Mbah kecuali ayahku karena paman dan bibiku itu menganggap Ibu telah merebut Mbah dari Nenekku. Maklum, Mbah lebih betah tinggal bersama Ibu. Ibu tidak banyak protes dan sangat sabar. Walaupun tau dirinya banyak dibenci oleh anak-anak Mbah, namun Ibu tetap tidak gentar, hanya sesekali beliau bercerita betapa sakit hatinya beliau atas semua perilaku anak-anak Mbah itu, Ibu bercerita padaku yang hanya bisa menanggapinya dengan senyuman miris. Jujur, Aku tidak suka sekali dengan saudara-saudara Papa itu atas apa yang mereka perbuat pada Ibu, semoga Allah membalas semua perbuatan mereka.

Kalau lebaran, rumah kami selalu dipenuhi parcel dan kue-kue kiriman dari orang-orang yang menyayangi Ibu. Ibu orangnya baik hati dan tidak pernah segan untuk menolong orang lain. Beberapa kali, Ibu selalu berkata begini padaku, "Neng, kalo Ibu udah ga ada, tar ga ada yang ngirim kue lagi lho..". Aku selalu memarahi Ibu kalau beliau berkata seperti itu, aku kan sayang banget sama Ibu. Ibu selalu menceritakan banyak hal padaku. Katanya, aku adalah anak yang banyak rejekinya, disayang banyak orang dan aku akan menjadi penopang keluarga di masa depan. aku selalu senang mendengarkan cerita Ibu hingga aku pun mulai beranjak dewasa.

Aku yang sudah remaja ini jarang ada di rumah, maklum kegiatan organisasi yang padat dan masa dimana lagi senang-senangnya bermain sudah tiba dalam hidupku. Aku selalu pulang larut. Waktu untuk bersama Ibu jelas berkurang. Sering beliau memintaku untuk tidur bersamanya, tak sedikit juga aku tolak karena alasan tugas atau karena memang aku sedang malas. Aku asik dengan kehidupanku sendiri dan sedikit demi sedikit mulai melupakan Ibu. Ibu yang semakin tua mulai sakit-sakitan dan tidak mau makan, padahal kesehatannya sudah semakin memburuk. Kalau tidak mau makan, Ibu sering memintaku membelikan roti coklat dan kopi susu atau kupat tahu yang nanti kalau tidak habis pasti diberikan padaku. "Kalau makan makanan bekas orang tua nanti pasti panjang umur Neng.." begitulah katanya. Aku hanya manut saja karena mendebatnya pun percuma. Walaupun badannya sudah lemah, Ibu masih tetap rajin. Menyapu teras, bersih-bersih rumah, memompa air dan mencuci piring, semua beliau kerjakan sendiri. Berulangkali kami meminta beliau untuk beristirahat, namun beliau bersikeras menolak karena jika berdiam diri maka beliau akan bertambah sakit. Akhirnya kami pun hanya menurut saja. Aku masih ingat wajah bahagia Ibu ketika gaji pertamaku aku gunakan untuk membelikan obat gatal untuknya. Pada saat itu sore hari sepulang kerja aku kembali menjenguk Ibu, dengan lirih aku berkata padanya,"Bu, jangan meninggal dulu ya..". Ibu lalu menggenggam tanganku dan tersenyum,"Ibu pasti liat Neng nikah nanti..". Aku merasa lega mendengar kata-kata Ibu itu.

Tidak lama setelah itu, aku mendapatkan beasiswa untuk meneruskan kuliah di Jakarta. Semua orang bangga sekali kepadaku, dan Ibu adalah orang yang paling bangga padaku. Kuliah di Jakarta membuatku harus meninggalkan rumah dan mulai hidup mandiri. Sering memang aku bermelankolis ria karena 'homesick', namun aku tidak boleh menyerah. Terkadang Ibu menelpon dan berkata ingin bertemu, memintaku untuk sering-sering pulang. Tetapi, keterbatasan biaya membuatku enggan sering pulang, cukuplah ketika liburan semester saja. Kalau pulang ke bandung pun sebagian besar waktuku kuhabiskan bersama teman-teman, itu membuat Ibu semakin kesepian. Aku masih sering menolak permintaan beliau untuk tidur bersama, karena aku pikir aku masih bisa melakukan itu di lain hari. Namun, ketika mengingat semua itu sekarang, yang terasa hanyalah penyesalan dan menyalahkan diri sendiri. 'Kenapa dulu aku selalu menolak permintaan Ibu? Kenapa aku begitu pelit membagi waktuku untuknya hanya karna dalih kesibukan? Kenapa ketika aku tidak mungkin bertemu lagi dengannya aku malah sangat menginginkan untuk tidur bersamanya? kenapa selama ini kamu begitu egois, Ta??!' begitulah keadaanku jika teringat pada Ibu.

Sekarang, satu tahun sudah berlalu. Rumah ini masih sama seperti dulu, hanya ada sedikit perbaikan disana-sini. Ibu sudah tidak ada lagi, begitupun Mbah yang juga menyusul Ibu beberapa bulan kemudian. Rumah Ibu sekarang sudah ditempati oleh orang yang mengontrak pada Mama. Meskipun semua orang bilang Ibu sudah meninggal, namun bagiku beliau masih ada disini, selalu, dirumah ini. Terkadang jika sedang sendirian dirumah, aku masih bisa mendengar suara Ibu yang memanggilku pelan "Neng Ita.." begitu selalu beliau memanggilku. Aku masih bisa mengingat senandungnya ketika menyapu teras, aku selalu merindukan masakannya yang walaupun memakai bawang tapi tetap bisa aku makan. Dan aku seakan masih bisa melihat sosoknya yang duduk diatas 'jojodog' (bangku kayu kecil) disana, di pojokan rumah yang dia pakai sebagai dapur, memasak, sambil menyenandungkan lagu-lagu yang tidak pernah kukenal. Setelah itu, mungkin aku akan kembali masuk ke kamarku, menangis.

Ibu, sekarang aku sudah beranjak dewasa, sebentar lagi dua puluh tahun. Tetapi, aku masih saja kekanak-kanakan, masih suka cengeng. Walau aku tau Ibu sudah tidak ada, tapi aku masih akan menagih janji Ibu lho yang katanya akan datang ketika aku menikah nanti.. Aku, sampai detik ini masih menangis jika mengingat Ibu, maafkan aku Ibu, Aku terlalu sayang pada Ibu. Makanya, aku hanya bisa berdoa untukmu dan memohon pada Allah agar kita bisa bertemu lagi nanti di alam sana, sehingga aku bisa meminta maaf, berterima kasih dan menangis di pelukanmu lagi. Amiin..

19 Agustus 2011
10.15 pagi
Bersama senandung Ebiet.G.Ade, menahan tangis..

P.S : Lakukanlah yang terbaik untuk orang yang kamu sayangi, jangan pernah menundanya ataupun menolak permintaannya, karena kita tidak tahu kapan takdir Allah akan memisahkan kita dengan orang itu.. SemangkA kawaan.. (Mulyani,2010) :)  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah Aku dan Dia~ MoNeYut Story

Selasa, 16 Agustus 2011
        Aku masih termanggu menatapi layar ponselku yang terus saja kugenggam sedari tadi. Disekelilingku terdengar hiruk pikuk suara kendaraan bermotor di dekat jalan layang Kiaracondong, macet. Perasaanku semakin tidak tenang seakan semua kegelisahan tertumpah pada Abang angkot yang dengan datarnya terus memanggili calon penumpang. "Hadduu, Abang ancot jangan ngetem dong.. Udah telat nih.. huuh!" gerutuku dalam hati. Namun seketika aku segera beristighfar, aku ingat kalau saat ini aku sedang menjalani ibadah shaum."Astagfirullah..gak boleh kesel.. inget, ini kan bulan ramadhan.." ucapku pelan-pelan untuk menenangkan hati yang makin terasa panas. Ya, petang itu aku berjanji untuk bertemu dua sahabat di mall paling terkenal di Bandung, BSM (Bandung Super Mall). Seharusnya aku sudah sampai disana jam tiga sore, tapi karena tak sanggup melewatkan episode drama korea kesayangan jadi aku pergi agak telat.
        Angkot merah-hijau yang kunaiki mulai melaju pelan melewati perempatan Kiaracondong yang selalu padat ini. Aku mulai bernafas lega. Setelah ini mungkin hanya macet di sekitar BSM saja, aku terus berdo'a semoga aku tidak telat. 'turuuuliit', Hp ku berbunyi, segera kulihat ternyata ada sms dari Mojo. 'Uyuut, Nenek, aku udah sampe.. kalian dimana?', begitu bunyi sms nya. Aku makin merasa bersalah karena sudah telat.
        Setibanya di BSM, aku berjalan dengan langkah cepat menuju KFC yang terletak di lantai dua BSM. Aku mencari sosok Mojo di KFC, tidak ada. Ternyata dia sedang duduk manis sambil membaca buku entah apa judulnya. Ketika aku bermaksud untuk menghampirinya, aku berpapasan dengan Nenek yang baru saja sampai. "Uyut, kamu telat juga?", Nenek dengan rambut riap-riapan khasnya bertanya sambil mengatur nafas. Aku hanya mengangguk sambil nyengir karena merasa bersalah. Akhirnya kita menghampiri Mojo.
        Setelah kita semua berkumpul, aku dan Nenek langsung asyik menceritakan alasan kenapa kami telat, Mojo hanya senyum-senyum mendengar kisah kami. Setelah selesai mengobrol tiba-tiba kita terdiam karena pertanyaan Mojo,"Eh, kita mau makan dimana emangnya?". Seperti biasa kita belum menentukan mau makan dimana, kita langsung berpikir sejenak. Akhirnya kita memutuskan untuk memikirkan tempat makan sambil berjalan-jalan melihat isi BSM yang sekarang sudah 'wah' sekali dibanding ketika kita masih SMA. Setelah mengelilingi BSM dua kali pun kita masih belum punya tempat pilihan untuk makan. Sampai-sampai kita sudah tiga kali bolak-balik keluar masuk BSM karena bingung mau makan di BSM ato di BIP (Bandung Indah Plaza) saja. Karena malu sudah bolak-balik, kita masuk BSM lagi melalui pintu samping, soalnya Pak Satpam sudah keheranan melihat tingkah kita. Itulah kita kalau sedang jalan-jalan, suka bingung mau kemana, akhirnya tempat bermain selalu tertuju pada Kota Kembang. Padahal sejak SMA kita tidak pernah main kemana-mana selain kesana. Memang aneh tapi nyata kita bertiga ini.
        Kita akhirnya memutuskan untuk buka bareng di Pizza Hut karena kita baru menyadari kalau di BSM ada Pizza Hut.^^ Waktu berbuka masih satu jam lagi, kita kembali bingung mau ngapain. Akhirnya kita memutuskan untuk melihat-lihat mainan di METRO yang ada di lantai dua BSM. Boneka-boneka disana lucuu sekalii tapi harganya juga lucuu sekalii kuadrat. Sebuah  boneka saku harganya bisa sampai ratusan ribu, bikin ingin melupakan kalau itu lucuu.^^ Kita juga melihat banyak boneka Barbie yang kata Nenek wajahnya sudah tidak sempurna lagi. Dulu kan boneka Barbie wajahnya sama semua, ditambah aku baru tau kalau boneka Ken itu adiknya Barbie. Berarti Barbie itu inses dong, masa nikah sama adiknya?^^ Kemana pun kita pergi pasti bikin berisik banyak tempat, seperti karena penasaran kita pencetin boneka-boneka hamster yang katanya bisa tertawa itu. 'Heran, ko gak bunyi-bunyi ya?' tanyaku dalam hati. Aku teruskan saja memenceti boneka-boneka itu. Gak taunya semua boneka serentak tertawa dan bunyinya keras banget! Waah kita langsung pura-pura gak tau deh...
        Kita kembali ke Pizza Hut karena sudah mendekati waktu berbuka. Karena hari ini Mojo ulang tahun, jadi dia yang traktir. Aku dan Nenek sangat senang sampai bingung mau pilih menu apa.^^ Sebelum berbuka kita bertukar kado, berhubung ulang tahun kita berdekatan dan kemungkinan kita tidak akan bertemu lagi dalam waktu dekat ini. Proses yang bikin deg-degan karena gak tau mau dapet apa dan berharap semoga mereka menyukai apa yang aku berikan. Ternyata kadonya bagus-bagus, aku mendapatkan jam pasir biru-hijau dan pembatas buku berwajah aneh dari Nenek. Aku juga mendapatkan jam beker coklat emas bergambar Winny the Pooh dari Mojo, yang akan sangat berguna bagiku yang suka bangun telat.^^ Aku memberikan boneka imut kelinci dan beruang yang bajunya sama dan ikat rambut dengan inisial nama mereka. Setelah puas bercerita tentang proses pencarian kado masing-masing, akhirnya santapan berbuka tiba. Dua pizza dengan pinggiran keju dan sosis ditambah tiga minuman unik yang colorful. Aku paling suka minumannya Mojo (jus jeruk nipis dengan eskrim vanilla) karena rasanya unik dan enak. Kalau soal tampilan, aku suka minumannya Nenek karena warnanya biru.^^  Kalau soal tingkat kekenyangan tentu aku pilih minumanku, Blueberry milkshake yang bikin kenyang dalam tiga tegukan. (Sudah dibuktikan oleh Nenek yang ikut nyicip)
        Sambil makan, tentunya sambil ngobrol-ngobrol juga. Obrolan yang terus bersambung mulai dari pertanyaan orang-orang tentang jurusannya Nenek, Taktik jenius Mojo ketika beli buku bareng ayahnya dan tipe golongan darah yang tercermin  dari sikap orang-orang, pokonya ngalor-ngidul dan juga tak lupa prosesi wajib yaitu menjahiliku, mereka sampai niat mau bikin buku '1001 cara menindas Uyut' haha, jangan bikin hidupku jadi tragedi deh.^^ Tanpa sadar Pizza Hut sudah mulai berganti pengunjung, kita pun memutuskan untuk mencari buku tentang golongan darah karena saking serunya kita membahas topik satu itu. Tetapi sebelum ke Gramedia kita sholat dulu di basement BSM, walau asik bersua dengan teman tapi jangan lupa sama ibadah juga lhoo..^^
        Gramedia tetap penuh dengan buku (tentu saja! kan toko buku, hehe), kita berkeliling dan akhirnya menemukan buku golongan darah dan komik tentang golongan darah. kita asik tertawa-tawa sambil mencocokan golongan darah dan sifat kita, sampai-sampai dipraktekin juga lho! Misalnya, ada komik yang menceritakan cara orang berdiri berdasarkan golongan darah itu berbeda-beda. Golongan darah A suka berdiri di dekat dinding, golongan darah B suka berdiri di tengah-tengah, golongan darah O sukanya mondar-mandir, sedangkan golongan darah AB sukanya mojok di pojokan (jadi inget ketua OSIS Ouran 'Tamaki'  yang pundungan, hehe).
        Karena Mojo ingin beli buku, jadi kita antar dia keliling Gramed. Akhirnya dia mendapatkan buku 'Chicken Soup~Happily ever after' dan 'Arsene Lupin', dua pilihan yang sulit buat Mojo. Kita kembali berkeliling dan taukah kamu? Mojo akhirnya tidak jadi beli kedua buku itu dan malah membeli sebuah buku yang ada di pinggiran hanya karena warnanya paling kinclong! Oh My.. aku dan Nenek sampai terlongo melihat Mojo yang super simple-minded itu. "Abis kalo aku beli salah satu dari dua buku itu nanti aku kepikiran mulu, yaudah aku beli yang lain ajah.." tutur Mojo. Benar-benar deh si gadis bergolongan darah B ini memang blak-blakan dan penuh kejutan.
        Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, sudah waktunya pulang. Sebelum mengucapkan salam pulang pada BSM kita mampir ke AW dulu, say 'Hi' pada eskrim Sundaes. Kita kalau ke AW cuma buat makan eskrim ajah lho dari dulu,hehe. Eskrim Sundaes dengan toping selai strawberry yang segar itu semakin melengkapi obrolan kita yang selalu ringan dan ngalor ngidul. Nenek menceritakan pengalamannya makan di Sushi-tei yang unik, dari mulai jenis sushi-nya dan bagaimana orang-orang tertipu membeli sepiring sushi termahal hanya karena warna piringnya yang gak jelas. Jadi gini, kan di sushi-tei itu ada meja bundar yang bisa berputar otomatis, ada banyak sushi yang dipiringin disitu. Setiap piring berbeda warnanya dan setiap warna harganya juga berbeda. Warna emas adalah yang termahal dan paling menipu karena tampilannya yang sungguh bikin ngiler. menipu karena piringnya warna hitam dan berukiran bunga emas jadi warna emasnya gak terlalu keliatan. Obrolan berlanjut sampai ke cheese cake aneka rasa di Cizz (ko kuliner mulu ya?) dan tak terasa eskrim tinggal setetes lagi. Kita pun memutuskan untuk pulang.
        Masih belum puas bikin berisik BSM, kita juga bikin berisik angkot hijau-kuning. Sekarang kisah keluarga masing-masing jadi topik utama. Kita asik menggosipkan para ayah yang kadang berlagak bijaksana tapi suka ikut rebutan makanan juga.^^ "Kan waktu makan Shabu-Shabu aku rebutan sama adikku, si ayah bilang gini,'udah jangan rebutan, nanti juga kebagian' tapi gak lama abis gitu si ayah ngomong gini,'Eh, itu jangan diambil,punya ayah itu..", Nenek bercerita soal ayahnya dengan semangat 45. Mojo juga bercerita soal ayahnya yang kasusnya mirip-mirip sama Nenek. Kalau aku bercerita begini,"Kan kemarin di rumah aku sahur makan sate. Aku, upil dan dindra rebutan ampe cuma sisa satu tusuk lagi, kita bingung mau buat siapa itu, akhirnya aku nanya, 'si mamah udah kebagian belum?' dan ternyata belum dong! haha.. parah kita". Aku jadi berpikir setiap Ibu itu pengorbanannya luar biasa sekali sampai makanan enak pun diberikan semua buat anak-anaknya. Bayangkan, kita benar-benar wajib bersyukur kepada Allah karena telah memberikan kita Ibu yang selalu sayang pada kita sampai rela gak makan enak biar kita puas. Ya Allah, ternyata peribahasa 'Kasih anak sepanjang galah sementara kasih ibu sepanjang jalan' itu benar adanya. Mamah, maafkan anakmu inii, aku akan selalu berusaha membahagiakanmuu..^^ Angkot pun tiba di perempatan Kiaracondong yang selalu menjadi saksi perpisahan kita. "Nek, Mojo.. sampai ketemu lagi yaa!" ucapku sambil melambaikan tangan pada dua sahabat yang udah kayak saudara itu.
        Dalam perjalanan pulang, aku kembali bersyukur pada Allah yang Maha Penyayang, karena meski aku sering sekali melanggar larangan-Nya, tetapi Beliau tetap memberikan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang tak ternilai seperti sahabat yang baik, keluarga yang menentramkan dan juga kesehatan, satu hal yang paling sering terlupa untuk disyukuri.
        Hidup ini sungguh singkat, lima tahun yang lalu aku baru pertama kali mengenal mereka, mulai saling memahami kepribadian masing-masing. Walaupun sempat timbul perselisihan diantara kita namun karena ikatan hati yang kuat inilah akhirnya kita memutuskan untuk tetap menjadi sahabat. Walau kadang jika saling berjauhan suka terlupa, tetapi ada saat-saat dimana aku selalu merindukan dua gadis aneh itu. Ketika melihat tumpukan komik, ketika ke gramedia, ketika gak sengaja lewat KoKem, ketika melihat ensiklopedia dan nonton anime, selalu kenangan bersama mereka kembali hidup. Dan tanpa sadar selama ini mereka sudah mengajarkan banyak hal padaku yang sering rempong ini. Mojo yang super simple-minded membuatku belajar untuk menghadapi masalah dengan lebih enjoy, si perpustakaan buku & DVD berjalan ini juga selalu mengingatkan kalau pengetahuanku ini belum seberapa, betapa banyak buku yang sudah dia baca yang judulnya pun sering belum pernah aku dengar. Aku sangat suka Mojo yang selalu ceria, kadang aku mikir, mungkin kata 'sedih' gak pernah mampir dalam hidupnya.^^ Begitu pun dengan Nenek, si gadis super creative yang gaya rambutnya gak berubah sama sekali sejak SMA. Walau kita pernah ada konflik, tapi bagiku konflik itu justru mempererat ikatan diantara kita dan membuatku sadar kalau aku tidak salah memilihmu dari sekian banyak orang yang aku kenal sebagai sahabat paling berharga dalam hidupku. Nenek selalu mengingatkanku untuk bersungguh-sungguh dan selalu tau banyak hal. Dasar gadis ensiklopedia berjalan ini. Bersama kalian pengetahuanku selalu bertambah. Bersama kalian aku merasa nyaman sebagai diriku. Bersama kalian aku menyadari bahwa hidupku ini berharga. Hanya satu yang bisa aku katakan "Terima Kasih", ya dua kata yang pasaran ini namun sungguh berarti bagiku. Biarlah kuabadikan kisah kita gak cuma dalam ingatan dan jepretan foto, tapi dalam sebuah tulisan sederhana. Agar kalian tahu betapa pentingnya keberadaan kalian dihatiku. LOVE YOU ALWAYS my Sista'.. :D

P.S: Mojo panggilan sayang buat Dita and Nenek panggilan sayang buat Lini.. :D


Bandung,18-08-2011
Di pagi yang super cerah..
       

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah Aku dan Dia ~ Dimulai Dari Kiaracondong

Aku gak tahu kenapa aku tiba-tiba sudah ada di depan laptop dan bersiap untuk memencet tuts tuts keypad ‘Reca-chan’ , si leppie terkasih. Di otakku  hanya ada satu keinginan untuk cepat-cepat menulis kisah tentang mereka sebelum semuanya menguap dalam hitungan jam. Ya, mereka yang ketika aku sedang mandi tadi tiba-tiba terpikirkan. Mereka yang selama ini adalah cas-an paling ampuh ketika spirit untuk hidup semakin menipis. Mereka yang selalu pertama kali diingat ketika serangan super badmood datang.  
Aku jadi ingat kalo besok adalah hari Minggu, rasanya  ingin sekali aku memiliki Doraemon yang punya pintu kemana saja jadi aku bisa pulang ke Bandung, ketempat itu. Tempat paling bersejarah di Kircon, Markas bermain sedari SMP. Seharian ini aku berguling-guling di kamar karena keinginanku untuk bisa berada di Bandung tidak terlaksana. “Hari Senin harus presentasi Semantics, tapi aku ingin pulang ke Banduung, pokoknya pulaang, pulaaang!!” rasanya aku sudah seperti anak kecil yang merengek-rengek minta dibelikan jajanan tapi gak bisa. Karena capek berguling-guling, akhirnya aku duduk di kasurku yang nyaman, yang sering aku sebut ‘Kasur Setan’ karena selalu membuat orang tertidur kalo sudah diam disitu. Aku mengambil guling dan memeluk benda empuk itu, kuletakkan daguku diatas guling yang nampaknya terlihat menderita karena kupeluk erat sekali. “Kenapa ya besok udah tanggal 8 Juli lagi..?” tanyaku lirih, entah kepada siapa pertanyaan itu aku ajukan. Aku meraih Hanphone yang sedari tadi menjadi saksi sikap kekanak-kanakanku, memilih option yang sudah tidak asing lagi, menuà talatah (pesan)à talatah masuk (inbox). (Oh iya, HP ku ini berbeda dengan HP pada umumnya, dia berbahasa Sunda, hehe). Disana terdapat sederetan SMS dari sahabatku si seksi Jarkom, Ian. ‘Ta, besok kan ultah KCHE yang ke 6, kita mau ngumpul di rumah Than, kamu bisa datang ga?’ dan aku baru saja membalasnya seperti ini,’Ga bisa Yan, aku ada presentasi hari senin.. Huwaa aku pengen ikuut tapi!!’ . Haduu, galau deh hatiku baca sms itu lagi. Akhirnya daripada bete gak puguh aku putuskan untuk tidur sajah.
Dalam tidurku, aku memimpikan mereka, orang-orang yang sudah enam tahun terikat dalam sebuah persahabatan yang sederhana, KCHE. Aku memimpikan masa ketika kami masih dikatakan ‘Puber’, dimana seragam putih-biru dongker masih melekat setiap hari. Di dalam mimpiku, aku sedang berjalan melewati jalanan PSM yang tidak rata, menuju gang kecil yang berkelok-kelok hingga sampai di depan sebuah rumah bertingkat dua. Aku berdiri didepan rumah itu dan memanggil nama seseorang, “Iaaaann~~”. Lalu, dari dalam rumah itu terdengar suara seseorang, “Iaan, eta aya babaturan nyamper”, tak lama setelah itu terdengar suara ‘gedebuk, gedebuk’ orang yang menuruni tangga. Dan pintupun terbuka, sesosok gadis berambut panjang sepunggung menyambutku tersenyum,”Sok masuk dulu Ta, yang lain belum pada dateng uy..”. Aku duduk di kursi yang memanjang, cukup untuk tiga orang. Lalu Ian duduk disebelahku, memakai sepatu. Tak lama berselang, dua gadis dengan seragam yang sama persis denganku muncul dari belokan gang yang berlawanan arah, yang satu kurus dengan rambut panjang melewati bahu, dan seorang lagi berbadan agak berisi, rambutnya dikuncir kuda. “Tuh si Irma sama Intan, mana si Atun?” tanya Ian pada kedua gadis itu. “Tadi pagi si Atun masih nyuci waktu aku sms, trus aku sms barusan lagi dia bilang lagi  di jalan katanya” tutur Intan. Baru saja diomongin eh orangnya datang, “Ih maap aku telat tadi nyuci dulu..”, kata atun sambil setengah berlari menghampiri kami, rambutnya yang mirip  Maria Bellen yang di kuncir satu itu ikut bergerak naik turun. “Yaudah atuh hayu berangkat” kata Irma sambil merapikan rambutnya. Ketika kami satu-persatu keluar melewati pagar, seketika semuanya menjadi gelap. Aku terbangun, mengerjap-ngerjapkan mata dan terdiam sejenak, “Ko mimpiin mereka ya..”.
Karena bosan, aku memutuskan untuk menonton video di laptopku. Video satu tahun lalu di sebuah tempat teduh di depan tempat pariwisata terkenal di Bandung, Kawah Putih. Aku ingat video ini dibuat ketika KCHE berulang tahun yang kelima, kami memutuskan untuk merayakannya di Ciwidey. Dengan berbekal nasi kardus, kue ulang tahun dengan lilin super gede buat mati lampu, dan kado untuk acara tuker kado nanti, kami berangkat dengan menaiki dua mobil APV. Aku khusyuk sekali memperhatikan satu demi satu wajah-wajah yang tidak asing itu. Sesekali tertawa dan kadang berkaca-kaca. ‘Aku kangen banget ma kaliaan...’
Geng KCHE, begitulah kami menjuluki diri sendiri dengan bangga. Kami terkenal sebagai kelompok yang paling sering telat dan telatnya pasti barengan ketika SMP. KCHE singkatan dari ‘Kiaracondong Crewz’ yang harusnya ditulis KC, tapi karena takut ketuker dengan singkatan salah satu SMP di Bandung yaitu ‘Kartika Chandra’ jadi kami rubah penulisannya menjadi ‘KCHE’ juga biar agak gaul dikit. KCHE terdiri dari 16 remaja puber yang beraneka ragam dan kita selalu bermain di markas umum yaitu Rumah Intan. Anggota KCHE terdiri dari si tuan rumah yang dari dulu ampe sekarang cerewetnya gak berkurang yaitu Intan, Si seksi jarkom super baik hati Ian, si Ibu seksi konsumsi yang dewasa Renny, si gokil yang bercita-cita ingin jadi pendiam Atun, si kalem super kreatif Friska, si gaul dan modis Irma, Dessy yang selalu menangis ketika tertawa, Tya yang dulu suka Amar dan sekarang jadi religi, gadis paling cool dan bisa bikin orang lain kabur dengan lirikan mautnya Desti, si Childish yang cinta banget sama Kang-in Suju Eli,  Ila yang suka banget cerita dan super rame, cowo yang ngakunya cakep dan kembarannya Se7en Ache, Gege yang dulu pendiem sekarang berubah jadi ‘bisa ngomong’, Bayu yang ‘Monyet’ abis dan hobi makan pisang, Hafidz si DJ ‘tukang cuci piring’ yang suka banget One Piece, dan aku yang entah seperti apa diriku di mata mereka.
KCHE itu, meski terdiri dari orang-orang aneh berbeda kepribadian, tapi selalu saja kompak ngumpul di rumah Intan, meski ujung-ujungnya kita cuma ngobrol, ber ‘haha’ ‘hihi’ gak jelas, nonton dan pasti masak bareng. Kalo udah ngumpul, kita berisik banget, untung rumah Intan kosong jadi udah berasa rumah milik pribadi, haha. Kita bisa ngobrolin apa aja, mulai dari cerita-cerita jaman SMP, cerita mereka yang udah punya pacar, boyband korea, band jepang, anime, gosip gak penting ampe kamasutra pun bisa jadi topik bahasan. Kadang kalo lagi ngumpul juga gak semuanya selalu bareng ngobrol di satu tempat. Sering ada kalanya pada asik sendiri, para korean lovers sibuk bertransaksi dan wara-wiri ngobrolin video korea terbaru. Irma dan Ache yang suka narsis foto diri sendiri. Bayu, Gege ma Hafidz yang asik ngulik gitar ato gerak-gerak aneh kayak lagi maen drum sambil nyetel musik, Intan dan Renny yang sibuk di dapur, Tya dan Ila dan Friska yang suka ngobrol-ngobrol dan Atun yang gak bisa diem menclok kesana kesini.
Dulu waktu aku kelas satu SMA aku gak punya banyak temen deket, maklum udah kompak banget di KCHE jadinya asa agak susah buat jadi diri sendiri di SMA. Makanya kalo lagi stres berat pasti deh ngajakin ngumpul KCHE dan menumpahkan semua stres disitu. Makanya KCHe ituh udah kayak casan energi buat aku. Kalo aku lagi sedih, yang pertama aku sms in pasti nak KCHE. Kalo lagi bareng mereka, aku bebas mau jadi diri aku sendiri, karena aku gak usah takut kalo ada yang gak suka ke aku dan ngomongin aku di belakang. KCHE gak pernah ngejelek-jelekin sahabatnya dibelakang, yang ada juga langsung diomongin didepan orangnya. Mau kita senyebelin apapun, pasti diterima di KCHE. Karena mereka adalah orang-orang yang menerima setiap kepribadian apa adanya.
Jujur, aku belajar banyak ketika bersama KCHE. Aku belajar untuk memahami setiap individu yang beda-beda sifatnya, dan yang paling penting, aku belajar mengenai ketulusan. Sekalipun salah satu dari kita tiba-tiba hilang kabarnya, pasti kita cariin, pasti tetep kita sms in meski sms kita gak pernah dibalas ma orang itu. Bagiku, belum ada sahabat yang sampai setulus itu mau berusaha untuk tetap bersama-sama. Di KCHE, gak ada yang lebih kaya, lebih pintar, lebih gaul ataupun lebih lebih lainnya. Kita sama, sama-sama belajar, sama-sama mencari jati diri, sama-sama saling mengisi. Kalaupun memang ada konflik, pasti ujung-ujungnya tetap baikan, karena tahu kita saling membutuhkan. Makanya aku gak pernah merasa khawatir akan ditinggalkan disini.
Aku satu-satunya yang kuliah diluar Bandung, aku selalu sedih kalau ketika mereka ngumpul aku gak bisa datang. Bahkan aku sangat kesal karena gak bisa hadir di acara ulang tahun mereka. Tapi meski aku jarang ada, tapi aku tau mereka gak akan pernah melupakanku. Karena kalau ada acara apapun, aku pasti dijarkomin, walau mereka tau aku gak mungkin bisa hadir. Bahkan mereka menelponku untuk memberitahu kalo mereka lagi ngumpul dan mereka bilang sangat ingin aku ada disana. Aku sayang banget sama mereka, sungguh..
Sudah tujuh tahun sejak kita pertama kali berikrar untuk jadi sahabat. Sudah tujuh tahun terlewati dan kita masih bersama. Ketika persahabatan diluar sana mulai retak tak ada hitungan tahun, kita tetap bertahan. Ketika kabar buruk menerpa salah satu dari kita, namun kita tetap percaya. Ketika diluar sana dunia menolak, namun kita tetap menerima. Itulah kita, KCHE, sekumpulan orang yang bersahabat dengan sederhana. Bukan karena persamaan ataupun perbedaan, tapi karena kita saling membutuhkan. Sekalipun salah satu dari kita pergi jauh dan hilang kabarnya, tapi jika dia ingin kembali masih ada tempat untuknya. Karena kita seperti puzzle yang akan lengkap jika semuanya hadir.
Mungkin, nanti kita akan terpisah-pisah, menjalani takdir masing-masing, meraih mimpi-mimpi yang berbeda-beda jalannya. Namun, aku gak khawatir. Karena nanti kita pasti akan bertemu di satu titik yang sama. Karena sejauh apapun kita melangkah, kita gak akan pernah lupa tempat kita memulai. Karena ikatan hati itu gak akan pernah putus, selama kita masih memiliki keinginan untuk ‘bertemu’.
Aku menulis kisah sederhana ini bukan untuk dipamerkan ataupun dipuji. Aku menulisnya hanya karena sebuah perasaan sederhana yang ingin kalian tahu betapa berharganya kalian dalam hidupku. Persahabatan kita memang sederhana, sesederhana rasa manis gula. Namun, kesedehanaan itulah yang membuatku menyadari satu hal. ‘Persahabatan tanpa pamrih’ itulah yang aku rasakan. Seperti manisnya gula, begitupula kenangan diantara kita akan selalu terasa manis untuk diingat. Gak cuma dalam ingatan ataupun jepretan foto, tapi di ukir dengan tinta unlimited yang sekali cetak gak akan pernah terhapus selamanya. Semoga kalian pun merasakan seperti yang aku rasakan. I Love You, always.. My Precious Friends.. :D
“Kamu sangat berarti, istimewa dihati, selamanya rasa ini.. Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing, Ingatlah hari ini..” –Project Pop-
P.S : Teruntuk mereka yang dengan mengingatnya saja bisa membuatku tersenyum, arigato ya udah terlahir di dunia ini dan menjadi orang yang spesial untukku..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Setelah Lewat Satu Masa

While getting down because of something that I don't understand at all .. I got much happiness from Allah this morning.. Started from my father's big support for my Yuki-chan (my beloved modem), now I can go online .. hehe .. then, having a very comfortable childishness on my mother's jelly stomach.. I can feel how peaceful my life.. And the last, I tried to make my self better by listening to my anime's songs~~ how nostalgic.. haha

Really miss my past life~~ :D Allah, I want to love You with all my heart.. Please show me the way..

Here, I sing it loudly in this cute house :

Kanashimi no yasahisa ni ~ (turn your sadness into smile)
Go!
Ohayou ! ~ HxH ost

Naomikaze Satelite ~ Snorkel (the best lyrics for today!)

As though gathering up the crowded out wind
Following along with the waves, racing into the distance
I'm deciding to be resolute, even though the road is far away
I'm continuing on to the future that I've sketched out
To you, who are far away from here
I want to send a piece of it, and the wind from those days, to you
I'm not lonely, you'll always be here
The wind connects us, no matter where we go
Time urges us along
The speed of my pulse increased
Even though we were awake within our dreams
We were searching for the same light
Beneath the shining starry sky
The uncountable number of constellations and shadows
Follow the sleepless nights
I search for a faint echo of it

Even though the meetings and partings repeat themselves now
I'm still this much of a child
I can't cast the fleeting image
Over to the roadside

The next time that I see you
I'll untangle the tangled threads
I'll talk until I get tired
And I'll smile as much as I can
Slipping away into the brilliant streets
The morning sun colors my cheeks
Ahead, what are you gazing at
Just what are you gazing at, I wonder?
Just what are you gazing at, I wonder?
Time continues to fly by
The wind connects us together
I'm not lonely, even now you're here
No matter where we go, the wind will...

I'M BETTER NOW !!
 \(^0^)/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Meaning Beyond a Name

Guys, have you ever thought where your name come from?
What is the history beyond your name?
Or you never thought about it before and just live happily without knowing anything about your name?
Waa, if you included on the second question, you have to read this reflection!! ^0^
As you know that our name is a symbol of our identity. Even every single thing has a name. Can you imagine if we want to buy a book but on that time book doesn’t called as book. We will say a square thing with many pages or something like that. See, if everything has a name, it will be more meaningful, right?
I want to share my name’s history…


Ketika saya SD, saya kesal sekali karena selama tiga tahun, guru saya selalu salah menuliskan nama saya di raport dan selalu membuat kesalahan di huruf terakhir nama belakang  saya. Mama sampai harus memberi tipe-x di raport saya dan berkali-kali berbicara pada guru saya. Saya juga kadang kesal jika guru mengabsen nama saya menjadi nama penyanyi dangdut terkenal di Indonesia atau sekedar nama penyanyi pop di era Mama saya. Oke saya akui nama saya memang sangat ‘pasaran’. Bahkan saya pernah mendapati nama salon dan merek pasta gigi yang menggunakan nama saya! Yang kadang bikin miris karena ternyata nama saya juga dipakai J.K Rowling dalam bukunya, Harry Potter, bukan sebagai tokoh yang menyenangkan tetapi sebagai jurnalis yang sangat menyebalkan. Tetapi mau bagaimana lagi? Dengan nama “pasaran” inilah saya terlahir di dunia ini. Saya tidak pernah berkeinginan untuk mengubah nama saya. Karena saya ditakdirkan hidup dengan nama ini.
Ngomong-ngomong soal sejarah nama saya, ternyata orang tua saya tidak ikut campur sedikit pun ketika proses pemberian nama, kakeklah yang berkuasa penuh atas itu. Kata Ayah, kakek menentukan nama saya berdasarkan perhitungan kuno antara menggabungkan hitungan hari, bulan, dan tahun yang menurut saya sangat tidak logis. Awalnya nama saya hanya satu kata, yaitu nama belakang saya saja, itu karena kakek ingin memanggil saya dengan “Ani” . Tetapi beberapa hari setelah itu kakek menambahkan satu kata lagi didepan nama belakang saya. Gara-gara hal ini, saya sempat berasumsi kalo kakek saya ngefans sama penyanyi dangdut terkenal itu.  Tambahan lagi, setelah memberi nama itu toh pada akhirnya kakek tetap memanggil saya dengan sebutan “iteung” selama 18 tahun karena kulit saya yang kecoklatan.
Namun ketika duduk di bangku SMA akhirnya saya mulai menerima dan menyukai nama “pasaran” ini. Jadi pada saat itu teman dekat saya memberikan nama panggilan yang cukup lucu. Dia menggabungkan nama depan dan nama belakang saya. Nama saya jadi terdengar seperti nama orang India. Nama panggilan ini membuat saya merasa nama saya tidak “pasaran” lagi. Saya sangat menyukai nama panggilan itu dan sekarang teman-teman dikampus memanggil saya dengan nama tersebut. Saat ini saya percaya, se’pasaran’ apapun nama seseorang, dia tetap pribadi yang spesial. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghargai nama itu dan membuatnya menjadi unik.


So, how about your story???
^0^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS