"Dan aku terbangun dalam kondisi perut keroncongan disertai kepala yang berdenyut-denyut, namun kusadari seseorang telah menaruh sebungkus nasi goreng disamping tempat tidurku, aku sangat bahagia.. namun betapa kagetnya aku ketika mendapati nasi goreng itu penuh oleh bawang! awalnya ku ragu dan sempat mengeluh, namun rasa lapar yang teramat sangat membuatku memakan nasi goreng tsb dengan penuh perjuangan, dan kini kusadari makna dibalik nasi goreng itu..."
Jujur. ingin rasanya menghilang untuk satu hari ini. diawali dengan perasaan enggan untuk berangkat kuliah setelah mendapati diriku sedang 'dapet' hari pertama, aku berjalan dengan gontai. dalam benakku terus berputar satu rekaman memori yang sama, dimana sebuah benda paling berharga yang aku miliki raib, tanpa jejak.. mau nangis, malu karena predikat 'UDAH GEDE'. akhirnya cuma bisa manyun-manyun dan nangis dalam hati..
sebenernya gak maksud buat murung, cuma karena bawaan 'lagi dapet' makanya sensitivitas diri sedang melonjak, membuatku terperangkap dalam kubangan 'bad mood condition'
seharian penyakit 'ignorance'nya kambuh.. makanya jadi 'LOLA' and gak minat untuk konsen di pelajaran,, pas lagi bad mood gni, lagi" slalu badmood d saat yg tdk tpat , ketika orang lain jg lg sama" badmood,, bentrok lagi lah kita.. dan kutahu ini bukan saatnya mementingkan ego,, syukurlah bentrokan ini tak berlangsung lama..
namun, lagi" karena diri ini sedang sensi, aku mengatakan sesuatu yg seharusnya kukatakan dengan diksi yang lebih halus.. huft, dan lagi" 'hal itu' terjadi.. aku bingung,, jujur, harus seperti apakah diriku?
sementara ketidaksinkronan antara perut dan otak membuatku tak bisa beranjak dari kasur, keruwetan pun sama" tidak mau beranjak dari pikiranku..
assignments,
lost my super precious thing,
segala kebingungan yg ada,
dan penyesalan trhadap tndakan tnpa pikir panjangku
semuanya kompak ngumpul bikin festival ruwetan di otakku..
oh oh oh,, nampaknya aku harus meminta tolong kepada sang mimpi untuk menyeretku pergi dari alam nyata ini sekarang juga..
"Dan disinilah aku terbangun dalam kondisi perut keroncongan disertai kepala yang berdenyut-denyut, namun kusadari seseorang telah menaruh sebungkus nasi goreng disamping tempat tidurku, aku sangat bahagia.. namun betapa kagetnya aku ketika mendapati nasi goreng itu penuh oleh bawang! awalnya ku ragu dan sempat mengeluh, namun rasa lapar yang teramat sangat membuatku memakan nasi gorenga tsb dengan penuh perjuangan, dan kini kusadari makna dibalik nasi goreng itu..."
Ya, proses terkejut melihat tumpukan nasi goreng penuh bawang yang menurutku sangat mengerikan itu sama seperti ketika aku kehilangan benda berharga dan disambung dengan rentetan peristiwa yang menguras emosi ini..
Namun, sama seperti diriku yang berusaha memakan nasi goreng itu karena lapar , setiap masalah itu harus dihadapi, harus dicoba untuk diselesaikan, karena jika dibiarkan, hidup ini akan terasa kurang, seperti perut yang terus terasa lapar jika tidak memakan nasi goreng.. dan ketika masalah itu menemukan titik terangnya, hati akan terasa tenang, sama halnya dengan perut yang lapar, diisi lalu kenyang. Tidak akan lagi terdengar 'keroncong protol' berkumandang di dalam perut, layaknya sang otak yang tak lagi berdenyut,,
Yuph, mulai detik ini aku sudah bisa menatap mata sang masalah dengan tajam, kukatakan aku tidak takut, karena ku tidak sendiri, Allah disampingku..
Kuakhiri rentetan peristiwa penuh emosi negatif ini , sekalipun aku tidak bisa menjamin esok berjalan semulus kulit artis korea, tapi aku tetap bersyukur, karena dengan adanya masalah tandanya kita 'hidup'. Jika berharap masalah itu tidak pernah ada, sama saja dengan mengharapkan kematian diri kita sendiri..
SemangKAaaaa !!!
\(^0^)/
0 komentar:
Posting Komentar